(PSIKOLOGI MANAJEMEN)
·
Sejarah
Psikologi Manajemen
Awalnya psikologi manajemen
merupakan dua bidang ilmu yang terpisah, yaitu psikologi dan manajemen. Untuk
menjamin kesuksesan suatu organisasi diperlukan pemahaman yang baik terhadap
teori manajemen guna mendorong efektivitas dan efisiensi kerja atau profesionalisme
manajemen. Hal ini disebabkan manajemen merupakan kombinasi antara ilmu dan
seni. Awalnya konsep manajemen digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia,
kemudian timbul pemikiran bahwa akal manusia dapat memenuhi kebutuhan itu
secara lebih efektif lagi, setelah itu dibutuhkan modal untuk mendanai alat
yang akan membantu dalam meningkatkan efektifitas. Maka, sejak zaman revolusi
industri, tiga modal kerja yang utama adalah SDA (Sumber Daya Alam), SDU (Uang)
dan SDM (Manusia), dan ilmu manajemen pun berkisar pada upaya untuk
mengoptimalkan kinerja antar ketiga modal kerja itu.
Dengan ditemukan dan dikembangkannya
ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting,
karena ilmu psikologi yang memang berpusat pada manusia, yang mampu
mengintervensi atau mengolah berbagai faktor internal manusia seperti motivasi,
sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan metode,
sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk produktivitas
perusahaan.
·
Arti
Psikologi
Menurut asalnya katanya,
psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: (Psychē yang
berarti jiwa) dan (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi dapat
diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Psikologi adalah ilmu pengetahuan
yang menyelidiki dan membahas tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia
baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan.
Lingkungan dalam hal ini meliputi semua orang, barang, keadaan dan kejadian
yang ada di sekitar manusia.
Psikologi adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi merupakan cabang
ilmu yang masih muda atau remaja.
Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa
manusia. Menurut plato dalam buku Psikologi Umum oleh Kartini Kartono pada
tahun 1996, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat,
dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa; logos =
ilmu pengetahuan).
Jiwa secara harfiah berasal dari
perkataan sansekerta JIV, yang berarti lembaga hidup atau daya
hidup. Oleh karena jiwa itu merupakan pengertian yang abstrak, tidak bisa
dilihat dan belum bisa diungkapkan secara lengkap dan jelas, maka orang lebih
cenderung mempelajari “jiwa yang memateri” atau gejala “jiwa yang meraga/menjasmani”,
yaitu bentuk tingkah laku manusia (segala aktivitas, perbuatan, penampilan
diri) sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, psikologi butuh berabad-abad lamanya
untuk memisahkan diri dari ilmu filsafat.
·
Arti
Manajemen
Kata manajemen berasal
dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan
dan diterima secara universal.
Dalam buku Manajemen Teori,
Praktik, & Riset Pendidikan, kata manajemen berasal dari bahasa
Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agereyang
berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja managere yang
artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management,
dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen.
Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.
Kata “manajemen” tampaknya sudah
begitu sering kita dengar. Manajemen erat kaitannya dengan konsep organisasi.
Manajemen diperlukan ketika terdapat sekumpulan orang-orang (yang pada umumnya
memiliki karakteristik perbedaan) dan sejumlah sumber daya yang harus dikelola
agar tujuan sebuah organisasi dapat tercapai. Tujuan tersebut sangat beragam,
tergantung dari jenis sebuah organisasi. Menurut Tisnawati Sule, manajemen
adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui
rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.
Hakikat manajemen adalah merupakan
proses pemberian bimbingan, pimpinan, pengaturan, pengendalian, dan pemberian
fasilitas lainnya. Pengertian manajemen dapat disebut pembinaan, pengendalian
pengelolaan, kepemimpinan, ketatalaksanaan yang merupakan proses kegairahan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Fungsi-fungsi manajemen adalah
seangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya
masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya.
Fungsi-fungsi manajemen terdiri dari
empat fungsi, yaitu:
1. Perencanaan
atau Planning, yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan
untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan
strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
2. Pengorganisasian
atau Organizing, yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi
dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah
struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi
yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa
bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
3. Pengimplementasian
atau Directing, yaitu proses implementasi program agar bisa
dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar
semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran
dan produktivitas yang tinggi.
4. Pengendalian
dan Pengawasan atau Controlling, yaitu proses yang dilakukan untuk
memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan,
dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan.
Jadi, Psikologi Manajemen adalah
ilmu tentang bagaimana mengatur atau me-manage sumber daya yang ada untuk
memenuhi kebutuhan atau dengan kata lain Psikologi Manajemen adalah
suatu studi tentang tikah laku manusia yang terlibat dalam proses manajemen
dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi manajeman untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
·
Konsep
Dasar Psikologi Manajemen
Kegiatan intervensi (yang bertujuan
untuk "mengolah" manusia) menjadi titik tolak dari kajian ilmu
psikologi manajemen. Hal ini bertujuan agar seluruh karyawan/SDM (Sumber Daya
Manusia) dari suatu organisasi/perusahaan mengerti betul akan tugasnya, mampu
memberikan informasi kepada pelanggan atau rekan kerjanya dan pada akhirnya
membuat karyawan itu senang pada pekerjaan dan perusahaannya.
ORGANISASI
·
Pengertian
Organisasi
Organisasi dalam arti Statis (diam)
merupakan wadah atau tempat kegiatan administrasi dan manajemen berlangsung,
dengan gambaran yang jelas tentang saluran hirarki daripada kedudukan, jabatan
wewenag, dan garis komando dan tanggung jawab.
Sedangkan organisasi dalam arti
Dinamis (bergerak) merupakan proses kerjasama antara orang-orang yang tergabung
dalam suatau wadah tertentu umtuk mencapai tujuan bersama seperti yang telah
ditetapkan secara bersama pula.
Dalam arti paling umum, psikologi
organisasi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku individu
dan perilaku kelompok dalam aturan organisasi formal. Katz dan Kahn menyatakan
bahwa esensi dari sebuah organisasi adalah “pola” atau motif perilaku manusia.
Ketika perilaku berpola, beberapa struktur dikenakan pada individu. Struktur
ini biasanya datang dalam bentuk peran (normatif standar yang mengatur
perilaku) serta adanya pedoman nilai.Penting untuk membedakan antara formal dan
informal organisasi. Sebuah organisasi formal adalah salah satu organisasi yang
memiliki ciri beberapa pernyataan yang menyatakan memenuhi tujuan dan tujuan
yang sering dinyatakan secara tertulis. Organisasi formal juga biasanya
menunjukkan beberapa tingkat kontinuitas dari waktu ke waktu, mereka sering
bertahan hidup jauh lebih lama dari anggota pendiri lakukan. Organisasi bisnis
jelas menunjukkan karakteristik ini yang mendefinisikan dari organisasi formal,
seperti halnya banyak lain organisasi nirlaba dan pemerintah lembaga.
Sebaliknya, sebuah organisasi informal di mana tujuannya adalah biasanya kurang
eksplisitdaripada organisasi formal.
·
Karakteristik
Organisasi
- Punya maksud tertentu, dan merupakan
kumpulan berbagai manusia
- Punya hubungan sekunder (impersonal)
- Punya tujuan yang khusus dan terbatas
- Punya kegiatan kerjasama pendukung
- Terintegrasi dalam sistem sosial yang
lebih luas
- Menghasilkan barang dan jasa untuk
lingkungannya dan sangat terpengaruh atas setiap perubahan lingkungan.
Organisasi berbeda dari
pengorganisasian, karena pengorganisasian adalah fungsi dari manajemen dan
merupakan suatu proses yang dinamis sedangkan organisasi merupakan alat atau
wadah yang bersifat statis. Dalam mencapai maksud dan tujuan organisasi, ada
empat fungsi organisasi yang perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen
organisasi, yakni:
a. Planning
(perencanaan)
b. Organizing
(pengaturan)
c. Accounting
(pelaporan)
d. Controling
(pengawasan)
C. Proses
Organisasi
Bentuk sosialisasi yang efektif
meliputi empat unsur pokok yaitu :
- Organisasi mendorong karyawan agar tetap
setia dengan memberikan imbalan;
- Organisasi mempengaruhi karyawan agar
tetap setia melalui bujukan bukan paksaan;
- Organisasi mengalihkan karyawan dari nilai
dan tujuan mereka menuju nilai – nilai dan tujuan organisasi;
- Organisasi memberi penampilan bahwa
karyawan boleh melakukan pilihan bebas pada saat pengangkatan dan tetap
bekerja.
Perilaku organisasi Kelly dalam
bukunya Organizational Behavior yang menjelaskan bahwa di dalam perilaku
organisasi terdapat interaksi dan hubungan antara organisasi di satu pihak dan
perilaku individu di lain pihak. Kesemuanya memiliki tujuan praktis yaitu untuk
mengarahkan perilaku manusia kepada upaya pencapaian tujuan organisasi.
(KOMUNIKASI)
• Definisi
komunikasi
Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another).
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Jadi, secara garis besar komunikasi adalah suatu hubungan yang memiliki unsur – unsur kesamaan dalam pemberitahuan dan pertukaran pikiran.
Ada beberapa definisi komunikasi menurut para tokoh yang akan kami sebutkan sebagai berikut:
Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another).
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Jadi, secara garis besar komunikasi adalah suatu hubungan yang memiliki unsur – unsur kesamaan dalam pemberitahuan dan pertukaran pikiran.
Ada beberapa definisi komunikasi menurut para tokoh yang akan kami sebutkan sebagai berikut:
1.
Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara
apa, kepada apa dan memberi efek apa. (Laswell)
2.
The process by the which an individual (the communicator) transmits stimuli
(usually verbal) to modify the behavior of other individuals (the audience)
(Hovland, Janis, and Kelly)
3. A
transactional process involving cognitive sorting, selecting, and sharing of
symbol in such a way as to help another elicit from his own experiences a
meaning or responses a similar to that in intended by the source (Raymond S.
Ross)
4.
Menurut Edward Depari (Widjaja, 2000:13) menyatakan bahwa, “Komunikasi adalah
proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan melalui
lambanglambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan
ditujukan kepada penerima pesan dengan maksud mencapai kebersamaan (commons”).
5.
Shannon & Weaver, 1949, Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang
saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja.
Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga
dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. (pengantar Ilmu
komunikasi, 1998, hal 20, Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.)
6.
Menurut E.O. Wolman dalam buku Dictionary of Behavioral Science menyebutkan
enam pengertian komunikasi :
a. Penyampaian perubahan energi dari suatu tempat ke tempat lain seperti dalam sistem saraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara.
b. Penyampaian atau penerimaan signal atau pesan oleh organisme.
c. Pesan yang disampaikan.
d. (Teori Komunikasi). Proses yang dilakukan satu sistem untuk mempengaruhi sistem yang lain melalui pengaturan signal-signal yang disampaikan.
e. (K. Lewin). Pengaruh satu wilayah pesona pada wilayah pesona yang lain
sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan yang berkaitan pada wilayah lain.
f. Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi
enam pengertian komunikasi :
a. Penyampaian perubahan energi dari suatu tempat ke tempat lain seperti dalam sistem saraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara.
b. Penyampaian atau penerimaan signal atau pesan oleh organisme.
c. Pesan yang disampaikan.
d. (Teori Komunikasi). Proses yang dilakukan satu sistem untuk mempengaruhi sistem yang lain melalui pengaturan signal-signal yang disampaikan.
e. (K. Lewin). Pengaruh satu wilayah pesona pada wilayah pesona yang lain
sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan yang berkaitan pada wilayah lain.
f. Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi
·
Dimensi
Komunikasi
Dimensi Komunikasi meliputi 4 aspek
yaitu :
1. Dimensi Isi
Dimensi isi disandi secara verbal dan menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan. Isi adalah apa yang dibicarakan dalam komunikasi antara satu orang dengan orang yang lain atau bahkan lebih.
Contoh : A biasanya berbicara kepada B tentang sesuatu. Proses itu mempunyai suatu isi. Apabila kita bersuara di dalam suatu percakapan, biasanya isinya pertama-tama adalah diri kita. Memang, isi dari komunikasi adalah merupakan hal yang dipikirkan oleh para ahli psikologi dan ahli bisnis ketika mereka memikirkan tentang hubungan antar manusia. Kita juga dapat melihat adanya pembagian golongan dalam hal isi. Kita dapat membeda-bedakan kategori dari jenis isi, misalnya apakah hal itu merupakan fakta atau merupakan perasaan.
1. Dimensi Isi
Dimensi isi disandi secara verbal dan menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan. Isi adalah apa yang dibicarakan dalam komunikasi antara satu orang dengan orang yang lain atau bahkan lebih.
Contoh : A biasanya berbicara kepada B tentang sesuatu. Proses itu mempunyai suatu isi. Apabila kita bersuara di dalam suatu percakapan, biasanya isinya pertama-tama adalah diri kita. Memang, isi dari komunikasi adalah merupakan hal yang dipikirkan oleh para ahli psikologi dan ahli bisnis ketika mereka memikirkan tentang hubungan antar manusia. Kita juga dapat melihat adanya pembagian golongan dalam hal isi. Kita dapat membeda-bedakan kategori dari jenis isi, misalnya apakah hal itu merupakan fakta atau merupakan perasaan.
2. Dimensi Kebisingan
Dimensi Kebisingan adalah tinggi rendahnya suara yaang terdengar dalam melakukan komunikasi.
Contoh : Kita dapat menjumpai suara saluran seperti gangguan udara pada kawat telepon yang menyebabkan B sukar untuk mendengar apa yang dikatakan oleh A. kita juga perlu memikirkan tentang adanya suara-suara psikologis, seperti misalnya pikiran B tentang hal-hal lain, sehingga sekali lagi adalah sukar bagi B untuk mendengarkannya: ia tidak memahami kata-kata yang dipergunakan oleh A di dalam cara sebagaimana A memahaminya.
Dimensi Kebisingan adalah tinggi rendahnya suara yaang terdengar dalam melakukan komunikasi.
Contoh : Kita dapat menjumpai suara saluran seperti gangguan udara pada kawat telepon yang menyebabkan B sukar untuk mendengar apa yang dikatakan oleh A. kita juga perlu memikirkan tentang adanya suara-suara psikologis, seperti misalnya pikiran B tentang hal-hal lain, sehingga sekali lagi adalah sukar bagi B untuk mendengarkannya: ia tidak memahami kata-kata yang dipergunakan oleh A di dalam cara sebagaimana A memahaminya.
3. Dimensi jaringan
Dimensi jaringan disandi secara nonverbal dan menunjukkan bagaimana cara menunjukkan dan mengisyarakatkan bagaimana proses komunikasi antara satu sama lain dan bagaimana seharusnya pesan tersebut disampaikan. Dalam komunikasi massa dimensi jaringan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Jaringan adalah sejauh mana seseorang meluaskan jangkauan informasinya dalam melakukan komunikasi. Diantaranya ada komunikasi yang bergantung pada (jaringan satelit).
Contoh: pengaruh artikel dalam surat kabar bukan bergantung pada isinya, namun bergantung juga pada siapa penulisnya, jenis huruf yang digunakan,warna tulisan yang dipakai, dll.
Dimensi jaringan disandi secara nonverbal dan menunjukkan bagaimana cara menunjukkan dan mengisyarakatkan bagaimana proses komunikasi antara satu sama lain dan bagaimana seharusnya pesan tersebut disampaikan. Dalam komunikasi massa dimensi jaringan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Jaringan adalah sejauh mana seseorang meluaskan jangkauan informasinya dalam melakukan komunikasi. Diantaranya ada komunikasi yang bergantung pada (jaringan satelit).
Contoh: pengaruh artikel dalam surat kabar bukan bergantung pada isinya, namun bergantung juga pada siapa penulisnya, jenis huruf yang digunakan,warna tulisan yang dipakai, dll.
4. Dimensi Arah
Komunikasi dalam konteks ini dibagi menjadi dua, yaitu komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah merupakan satu orang memberikan informasi kepada orang lainnya tanpa ada timbal balik, sedangkan komunikasi dua arah merupakan komunikasi dimana satu orang memberikan informasi ke orang lain, dan orang lain juga memberikan informasi, sehingga terjadi pertukaran informasi diantara keduanya.
Berdasarkan pembahasan teori di atas kami menganalisa bahwa komunikasi itu sangat penting dipelajari karena banyak hal-hal yang tidak diketahui oleh banyak orang. Setiap orang memerlukan komunikasi bahkan sudah menjadi aktivitas pokok dalam kehidupan manusia. Karena dengan berkomunikasi manusia bisa menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain.
Komunikasi sendiri merupakan suatu proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih berupa pesan informasi, ide, emosi, keterampilan dan sebagainya melalui simbol atau lambang yang dapat menimbulkan efek berupa tingkah laku yang dilakukan dengan media-media tertentu dengan maksud agar komunikator dan komunikan saling memahami maksud dan tujuan dari informasi yang diberikan.
Contoh : Arah Komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu satu arah dan dua arah. Lagi-lagi ini adalah merupakan dimensi yang bebas. Apapun yang mungkin dikatakan oleh A dan B, sejauh manapun gangguan suara ikut terlibat, bagaimanapun jaringannya, A mungkin berbicara dengan B cara ini: A=>B; atau cara ini: A=><=B. A dapat berbicara dan B hanya dapat mendengarkan, yaitu komunikasi satu arah; atau A dapat berbicara dan B dapat membalas berbicara kembali, yaitu komuniksai dua arah.
Komunikasi dalam konteks ini dibagi menjadi dua, yaitu komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah merupakan satu orang memberikan informasi kepada orang lainnya tanpa ada timbal balik, sedangkan komunikasi dua arah merupakan komunikasi dimana satu orang memberikan informasi ke orang lain, dan orang lain juga memberikan informasi, sehingga terjadi pertukaran informasi diantara keduanya.
Berdasarkan pembahasan teori di atas kami menganalisa bahwa komunikasi itu sangat penting dipelajari karena banyak hal-hal yang tidak diketahui oleh banyak orang. Setiap orang memerlukan komunikasi bahkan sudah menjadi aktivitas pokok dalam kehidupan manusia. Karena dengan berkomunikasi manusia bisa menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain.
Komunikasi sendiri merupakan suatu proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih berupa pesan informasi, ide, emosi, keterampilan dan sebagainya melalui simbol atau lambang yang dapat menimbulkan efek berupa tingkah laku yang dilakukan dengan media-media tertentu dengan maksud agar komunikator dan komunikan saling memahami maksud dan tujuan dari informasi yang diberikan.
Contoh : Arah Komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu satu arah dan dua arah. Lagi-lagi ini adalah merupakan dimensi yang bebas. Apapun yang mungkin dikatakan oleh A dan B, sejauh manapun gangguan suara ikut terlibat, bagaimanapun jaringannya, A mungkin berbicara dengan B cara ini: A=>B; atau cara ini: A=><=B. A dapat berbicara dan B hanya dapat mendengarkan, yaitu komunikasi satu arah; atau A dapat berbicara dan B dapat membalas berbicara kembali, yaitu komuniksai dua arah.
(MEMPENGARUH PERILAKU)
·
Definisi
Pengaruh
Mungkin ide yang paling penting di
dalam keseluruhan ini ialah bahwa apabila A bermaksud mempengaruhi B, maka
sebaiknya ia menyadari bahwa ia sedang melaksanakan tugas emosional sebagai
tugas intelektual ; bahwa perubahan – pada individu, organisasi, masyarakat
–selalu meliputi komponen yang luas dari emosionalitas. Sebagian besar
pendidikan telah mengajarkan agar kita percaya bahwa kita mempengaruhi orang
melalui akal sehat,atau sekurang-kurangnya kita harus demikian. Orang harusdibujuk
dengan fakta-fakta, dengan bukti, dengan kebenaran. Tetapi suatu pengamatan
terhadap kenyataan akan memperlihatkan kepada kita bahwa pada sebagian besar
masalah, akal hanyalah merupakan suatu komponen yang kecil saja dari proses.
Kebanyakan dari kita menerima atau menolak ide-ide baru atau merubah perilaku
kita sebagai hal yang lebih merupakan jawaban terhadap perasaan-perasaan
daripada terhadap f akta-fakta. Kita berubah karena ditakuti-takuti atau dirayu
atau disayangi atau diancam.
Maka jika kita menyatakan bahwa
sebagian besar perubahan dari pengaruh adalah merupakan proses
emosional, kita juga melakukannya tanpa menyesal ataupun tanpa sikap sinis.
-
Kunci
Perubahan Perilaku
Kuncinya terletak pada orang yang
diubah sebagian besar pun kekuasaan yang dimiliki oleh
seseorang pengubah , betapapun mungkin “superior” nya ia , orang yang
dirubahlah yang menentukan keputusan terakhir untuk berubah. Si karyawanlah,
bahkan buruh paling rendah sekalipun,yang paling menentukan apakah ia akan
muncul di tempat kerja atau tidak. Orang yang diubahlah yang berubah. A dapat
memperguanakan pengaruhnya lebih sedikit atau lebih banyak terhadap situasi A
dapat menari-nari dengan girang di depan B; ia dapat membujuk, mengancam dan
menghukum, tetapi B lah yang membuat keputusan terakhir tentang apakah ia akan
berubah atau tidak. Lagipula, bukan B tetapi justru A lah yang merasakan
ketegangan yang kebutuhan-kebutuhannya tak terpuaskan. Maka A lah yang
setidak-tidaknya sebagian bergantung kepada B.
Pihak yang diubah harus mempunyai
kekuasaan untuk memutuskan apakah ia akan berubah atau tidak akan berubah. A
dapat mempengaruhi keputusan tersebut tetapi ia tidak dapat membuatnya. Hal ini
disebabkan oleh karena keputusan yang dibuat B merupakan integrasi dari
kekuatan-kekuatan yang dibebankan kepadanya oleh A bersama dengan sejumlah
besar kekuatan-kekuatan dalam diri B yang tidak dapat dikuasai oleh A.
-
Bagaimana
mempengaruhi orang lain : Berbagai Model
a. Wewenang
Suatu kekuasaan ekstra yang
potensial, yang diberikan oleh pihak ketiga(yaitu organisasi) kepada beberapa
anggotanya dengan maksud untuk menjamin suatu pembagian kekuasaan yang tidak
sama; dengan kata lain agar memberikan kepastian bahwa beberapa orang adalah
sebagai kepala dan yang lain sebagai bawahan.
b. Taktik
Kekuasaan, tekanan dan paksaan
Taktik-taktik kekuasaan yang memaksa
sebagai mekanisme pengaruh. Biasanya bergantung kepada pengurangan (atau
ancaman pengurangan) terhadap sarana-sarana pemuasan kebutuhan orang lain,
disertai dengan suatu tuntutan perubahan perilaku.
c. Manipulasi
(model licik untuk mempengaruhi)
Suatu kekuasaan yang perlu
dipertanyakan dan bersifat merendahkan diri. Mempengaruhi sesorang atau
kelompok dengan tujuan untuk mengubah perilaku atau persepsi orang atau
kelompok secara licik.
d. Model
kerjasama (mempengaruhi tanpa wewenang atau paksaan)
Sebagai suatu usaha bersama antara
orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau tujuan bersama
(soekanto, 1990) kerjasama (cooperation) adalah suatu usaha atau
bekerja untuk suatu hasil (baron & byane, 2000)
-
Wewenang
Wewenang adalah
resmi,dapat dilimpahkan kekuasaan yang dipasang pada bahu. Wewenang adalah
kekuasaan yang memasuki hubungan dua pihak melalui organisasi. Wewenang adalah
mekanisme memasuki hubungan dua pihak melalui organisasi. Wewenang mekanisme
kelembagaan yang bertujuan untuk mana diantara dua anggota suatu hubungan.
a. Wewenang
menurut orang yang memegangnya
Wewenang sungguh-sungguh berguna
karena merupakan suatu mekanisme untuk melakukan koordinasi dan pengendalian
dalam organisasi. Orang harus disuruh bekerja pada waktunya. Mereka harus
menggunakan waktunya untuk lebih baik bekerja ketimbang bercerita atau berada
diruang istirahat. Mereka harus melaksanakan kebijaksanaan dan membuat
keputusan yang tepat. Mereka harus mengerjakan semua hal ini apabila organisasi
ingin cepat maju mencapai tujuan-tujuannya dengan berbagai jenis cara yang
terkoordinasi.
b. Wewenang
menurut para bawahan
Komunikasi dari bawah sering tidak
lancar. Terlalu banyak pekerja yang bersikap bahwa adalah sia-sia bahkan berbahaya
untuk “memanjat” menghubungi atasan. Mereka mengelak berkomunikasi dengan
atasan karena tiga alasan pokok:
1. Mereka
takut akan otoritas.
2. Mereka(pekerja)
tidak begitu yakin bahwa mereka benar.
3. Mereka
berpikir bahwa resiko untuk berkomunikasi keatasan banyak ruginya daripada
untungnya.
(KEKUASAAN)
·
Definisi
Kekuasaan
Kekuasaan, dalam istilah umum disebut
sebagai power, diartikan sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain
menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut, kekuasaan itu juga
mencakup baik suatu kemampuan untuk memerintah (agar yang diperintah itu patuh)
dan juga untuk memberikan keputusan-keputusan yang secara langsung maupun tidak
langsung akan mempengaruhi tindakan-tindakan pihak lainnya.
Gilbert W. Fairholm juga
mendefinisikan kekuasaan sebagai “... kemampuan individu untuk mencapai
tujuannya saat berhubungan dengan orang lain, bahkan ketika dihadapkan pada
penolakan mereka.” Fairholm lalu merinci sejumlah gagasan penting dalam
penggunaan kekuasaan secara sistematik dengan menakankan bahwa kapasitas
personal-lah yang membuat pengguna kekuasaan bisa melakukan persaingan dengan
orang lain.
·
Sumber-sumber
kekuasaan menurut French dan Raven
French dan Raven (dalam Afzalur,
1989) membatasi lima jenis kekuasaan pemimpin (leader power) yang dinilai
penting dan umum dalam organisasi yaitu :
1. Coercive
power
Bersumber pada persepsi bawahan
bahwa atasan mempunyai kekuasaan untuk memberi tekanan/ hukuman. Dasarnya
adalah persepsi bahwa hukuman berupa fisik atau psikis pada pihak lain agar
menuruti kehendaknya.
2. Reward
power
Bersumber pada persepsi bahwa atasan
dapat memberikan imbalan seperti yang diharapkan. Dasarnya adalah persepsi
seseorang memiliki kemampuan untuk member hadiah pada pihak lain.
3. Legitimated
Power
Bersumber pada persepsi bahwa atasan
punya halt untuk menetapkan segala sesuatu baginya. Didasarkan pada hak-hak
formal yang diterima sejalan dengan posisi, peran dan kewenangan dalam
organisasi.
4. Expert
power
Bersumber pada persepsi bahwa atasan
mempunyai sejumlah pengetahuan atau keahlian khusus yang diperlukan. Dimiliki
oleh orang tertentu dan sangat berarti bagi orang lain, dengan keahliannya ia
dapat menyuruh orang lain untuk menuruti kehendaknya karena orang lain merasa
sangat tergantung padanya.
5. Referent
power
Bersumber pada ketertarikan atau
identifikasi bawahan terhadap atasannya. Kemampuan ini berkembang dari
kekaguman satu pihak Berta keinginan dari pihak pengagum untuk menjadi seperti
yang dikagum
Menurut Gareth Morgan sumber
kekuasaan berasal dari :
1. Otoritas
formal
2. Kendali
sumber daya langka
3. Penggunaan
struktur, aturan, dan kebijakan organisasi
4. Kendali
proses pembuatan keputusan
5. Kendali
pengetahuan dan informasi
6. Kendali
batasan (boundary) organisasi
7. Kendali
teknologi
8. Aliansi
interpersonal, jaringan, dan kendali atas “organisasi informal”
9. Simbolisme
dan manajemen makna (filosofi organisasi)
10. Gender dan
manajemen hubungan berbasis gender
11. Faktor-faktor
struktural yang menentukan tahap-tahap tindakan
12. Kekuasaan yang
telah seorang miliki
Daftar Pustaka
1. Usman,
Husnaini, Manajemen Teori, Praktik, & Riset Pendidikan, Bumi
Aksara, Jakarta, 2008.
2. Tisnawati
Sule, Erni, Pengantar Manajemen, Kencana, Bandung, 2004.
3. Fathoni,
Abdurrahmat, Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia,Rineka
Cipta, Bandung, 2006.
4. Handoko,
T. Hani, Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1999.
5. Hasibuan,
Malayu S.P., Manajemen Dasar, Pengertian, dan
Masalah, Bumi Aksara; Jakarta, 2007
6. Wiryanto,Dr.
2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jilid I. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia.
~ Witzany, Guenther. “The Logos of the Bios 2. Bio-communication. Umweb, Helsinki (2007)
~ Witzany, Guenther. “The Logos of the Bios 2. Bio-communication. Umweb, Helsinki (2007)
7. Suprapto,
Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen komunikasi. Yogyakarta: Media
Pressindo.
8. Rakhmat,Jalaluddin,Drs.Psikologi
Komunikasi.1996.EDISI REVISI.Bandung.
9. Leavit,J.H.
dkk.(1992).Psikologi Manajemen, Alih Bahasa Zarkasi,M.Jakarta: Erlangga
10. Feinberg,
M.R.(1994).Psikologi Manajemen,Alih Bahasa R.Turman.Jakarta: PT Kesaint Blanc
Indah Corp
11. Sari,B.F.(2010).Bentuk
Kerjasama(Coorperation) pada interaksi sosial waria. Journal of Universitas
Gunadarma
12. Munandar,
A.S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Penerbit Universitas
Indonesia
13. Cholisin,
M. Si dkk. 2006. Dasar-dasarIlmuPolitik. Yogyakarta : FISE UNY
14. Gilbert
W. Fairholm, Organizational Power Politics: Tactics in Organizational
Leadership, 2nd Edition (Santa Barbara: Praeger, 2009) , p.5.
15. Gareth
Morgan, Images of Organization (Thousand Oaks, California: Sage
Publications, 2006) p.166
16. Yukl,
G. A., R. Lepsinger, and T. Lucia. 1992. Preliminary Report on the Development
and Validation of the Influence Behavior Questionnaire. in Impact of Leadership.
Eds. K. E. Clark,